FIFA Tak Merinci Soal Sanksi
FIFA tak merinci soal apakah bakal ada sanksi atas kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah. Namun FIFA menegaskan, meski Piala Dunia U-20 dibatalkan, mereka tetap membantu transformasi sepak bola Indonesia.
“FIFA ingin menegaskan, meski ada keputusan ini, kami tetap komitmen untuk secara aktif membantu PSSI, dengan juga kerjasama bersama Presiden Jokowi,” tulis FIFA dalam pernyataannya.
“FIFA tetap komitmen dalam proses transformasi di sepak bola Indonesia menyusul tragedi yang terjadi di Oktober 2022.”
Sepak bola Indonesia memang baru saja digundang oleh tragedi Kanjuruhan pada 1 Oktober 2022. Tragedi ini menelan 135 korban jiwa.
FIFA sebelumnya memang sudah berkomitmen untuk membantu Indonesia untuk atasi itu.
“Anggota FIFA akan terus hadir di Indonesia pada beberapa bulan mendatang dan akan memberikan bantuan yang dibutuhkan kepada PSSI di bawah kepemimpinan Presiden Erick Thohir,” bunyi pernyataan FIFA.
Sudah Diminta Bersiap dengan Kemungkinan Terburuk
Seperti diketahui, penolakan terhadap kehadiran timnas Israel di Piala Dunia U-20 telah memicu pembatalan acara drawing yang sejatinya digelar di Bali pada 31 Maret 2023.
FIFA sejauh ini tidak menjelaskan alasan pembatalan tersebut, tapi penolakan dari Gubernur Bali, I Wayan Koster, terhadap kehadiran Israel diduga menjadi pemicunya.
Erick Thohir kemudian diutus Presiden RI, Joko Widodo untuk menemui FIFA. Meski demikian anggota exco PSSI, Arya Sinulingga sudah berpesan agar masyarakat siap dengan segala kemungkinan terburuk.
Arya pun tidak ingin terganggu dengan keinginan negara lain seperti Argentina yang berniat menggantikan Indonesia. Menurutnya, hal itu sudah menjadi urusan FIFA. Begitu juga tentang kemungkinan memindahkan lokasi Piala Dunia U-20 dari Indonesia mengingat waktu yang sudah semakin sempit.
Arya juga mengatakan, kalau Indonesia sebenarnya sudah siap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. “Untuk teknis sudah siap. Stadion juga siap. Ada beberapa perbaikan, tapi pada prinsipnya suah siap.”