siar.id, Moskwa – Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (17/3/2023) memberikan penghargaan untuk pilot jet tempur Sukhoi yang disebut menjatuhkan drone Amerika Serikat (AS) di Laut Hitam.
Washington pada Kamis (16/3/2023) merilis video yang mereka sebut jet tempur Rusia tabrak drone MQ-9 Reaper. Namun, Moskwa bersikeras bahwa drone tersebut jatuh sendiri karena hilang kendali.
Konfrontasi tersebut meningkatkan ketegangan antara Moskwa dan Washington, yang memicu panggilan telepon langka antara pejabat senior militer AS dan Rusia.
“Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memberikan penghargaan negara kepada pilot Su-27 yang mencegah pesawat tak berawak MQ-9 Amerika melanggar wilayah udara sementara (Rusia),” kata Kemenhan Rusia, dikutip dari kantor berita AFP.
Moskwa mengatakan, pihaknya menetapkan pembatasan wilayah udara di Laut Hitam sebagai bagian dari intervensi militernya di Ukraina sesuai norma internasional.
Drone AS dan Jet Tempur Sukhoi Tabrakan, Rusia Minta Hentikan Permusuhan di Udara Peneliti Sebut Tabrakan Jet Rusia dan Drone AS Insiden yang Sangat Sensitif Masih pada Jumat (17/3/2023), Moskwa menegaskan kembali bahwa pilot “tidak menggunakan senjata di dalam pesawat, tidak melakukan kontak dengan UAV (Unmanned Aerial Vehicle) dan dengan aman kembali ke lapangan terbang asal mereka.”
Moskwa juga mengulangi bahwa drone itu jatuh “akibat manuver tajam sekitar pukul 9.30 waktu Moskwa.”
Amerika Serikat menggunakan drone MQ-9 untuk pengawasan dan serangan, serta sudah lama beroperasi di Laut Hitam untuk mengawasi pasukan Angkatan Laut Rusia.
Washington menyatakan, setelah insiden jet tempur Rusia tabrak drone pihaknya akan terus menerbangkan dan mengoperasikan benda terbang di mana pun hukum internasional mengizinkan.