Penculikan Pilot Susi Air, Senjata Makan Tuan OPM

Foto yang diduga sebagai Pilot Susi Air bernama Philip Mark Mehrtens dan pasukan.(TNPB-OPM via VOA INDONESIA)
Foto yang diduga sebagai Pilot Susi Air bernama Philip Mark Mehrtens dan pasukan.(TNPB-OPM via VOA INDONESIA)

Januari 2023

Pada Januari 2023 kemudian, juru bicara TPNPB- OPM menyebut kalau grupnya menolak eksistensi dari kelompok Benny Wenda, Damianus Yogi, serta Manaseh Tabuni, dan menegaskan kalau grupnya bukan bagian dari mereka.

Dia apalagi menyebut kalau Damianus Yogi, Panglima West Papua Army, sudah melaksanakan manipulasi dokumen yang jadi bawah arah perjuangan mereka.

Bacaan Lainnya

Perihal ini seolah menegaskan kalau sebetulnya gerakan perjuangan OPM bukanlah sentralistis, serta apalagi terkesan egosentris.

Ketidaksepahaman antarpemimpin tiap- tiap kelompok inilah yang sepatutnya jadi fakta kalau gerakan pembebasan Papua Barat sangat sporadis serta terpecah, seperti konflik antaretnis yang silih berebut kekuasaan.

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, serta Keamanan RI, Mahfud MD, pernah mengantarkan kalau titik posisi penyanderaan Kapten Philip sesungguhnya telah ditemui serta dikepung oleh pasukan TNI- Polri.

Hendak namun, saat sebelum terdapat pergerakan lebih lanjut, Pemerintah Selandia Baru malah tiba serta meminta supaya tidak terdapat tindak kekerasan yang dicoba.

Permohonan ini didasarkan atas kekhawatiran Pemerintah Selandia Baru pada keselamatan jiwa pilot tersebut.

Telah sepatutnya pemerintah bisa memakai momen penyanderaan ini, dengan pastinya bonus justifikasi yang pas, selaku momentum buat bisa membuka mata dunia kalau gerakan OPM bukanlah didasari atas kemauan kolektif warga Papua buat merdeka, melainkan oleh ketidakpuasan sebagian kelompok saja.

Tidak hanya itu, cara- cara OPM dalam melaksanakan aksi kekerasan terhadap warga dan penyanderaan terhadap masyarakat asing wajib terus digaungkan, supaya menutup celah untuk gerakan ini buat meningkatkan narasi serta mencari sokongan yang lebih luas di dunia internasional.

Upaya dalam memberantas seluruh wujud gerakan separatisme tidak senantiasa wajib memakai hard approach, hendak namun pula dengan menghadang seluruh wujud upaya mereka dalam mencapai sokongan internasional.

Stabilitas daerah Papua wajib senantiasa dikedepankan, supaya warga bisa merasakan khasiat dari pembangunan yang dicoba baik oleh pemerintah pusat ataupun wilayah di daerah timur Indonesia tersebut.

Pos terkait